Sebanyak empat pekerja proyek BTS yang tersandera pihak KBB saat ini telah bebas. Sebelumnya, empat pekerja BTS di sandera oleh pihak KKB saat mendarat di Bandara Oktab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Menurut Pengamat Militer dan Intelijen Ridlwan Habib, kasus penyanderaan warga sipil oleh KKB yang berulang membuktikan pendekatan dan negosiasi yang dilakukan pemerintah terhadap KKB perlu dievaluasi.
"Ini membuktikan pendektan yang baik dari pemerintah dengan negosiasi, pendektan humanis, pendekatan pembangunan, pendekatan kesejahteraan ternyata bertepuk sebelah tangan. Menurut saya harus ada evaluasi, apakah metode pendekatan hukum yang dilakukan sekarang, apakah pantas untuk menyelesaikan masalah KKB, jangan-jangan kita harus melakukan metodelogi lain untuk menyelesaikannya," ujar Ridlwan dalam Selamat Pagi indonesia, Metro TV, Senin (15/5/2023).
KKB sudah mendeklarasikan sebagai kelompok separatisme. Ridlwan mengatakan, pemerintah bisa melakukan operasi militer untuk menangani KKB.
"Karena mereka sudah mendklasikan sebagai gerakan separatisme, maka tidak ada salahnya pemerintah melakukan operasi militer terbatas. Hal ini bisa menyelamatkan warga sipil dari kelompok-kelompok yang mengatasnamakan meyarakat untuk kepentingan pribadi atau kelompok," tambahnya.
Ridlwan berharap presiden bisa mengeluarkan instruksi, sehingga Panglima TNI bisa melakukan operasi militer terbatas.
Sebelumnya, sejumlah pekerja proyek BTS menjadi koran penyanderaan oleh KKB di Distrik Oktab, Kabupaten Pegunungan Bintang, provinsi Papua Pegunungan. Untuk melepaskan sandera, KKB pun meminta uang tebusan sebanyak Rp500 juta.
(M. Khadafi)