Percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menekankan, salah satu tantangan adalah kapasitas produksi.
Kapasitas produksi di Indonesia masih dikatakan rendah. Indonesia mampu memproduksi 29 ribu mobil listrik, 2.489 bus, dan 1,42 juta motor per tahun.
Sementara Vietnam mampu memproduksi sekitar 150 ribu, dan Thailand sekitar 240 ribu kendaraan listrik.
Rachmat pun menekankan, investor memerlukan dukungan pasar berupa kerangka hukum dan insentif untuk mendorong investasi. Sementara dari sisi infrastruktur, meski sudah ada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), namun masih memerlukan perhatian lebih.
Tantangan lainnya adalah membangun ekosistem pasar luar negeri serta manufakturnya. "Kita harus bisa menarik pemain-pemain besar (global) ke Indonesia untuk membangun manufakturnya. Kita juga perlu memperkenalkan produk-produk ini kepada masyarakat Indonesia," ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin.
