NEWSTICKER

Top Report: Telusur Pemicu Remaja Kian Beringas

Top Report: Telusur Pemicu Remaja Kian Beringas

N/A • 16 March 2023 21:38

Polisi masih memburu satu pelaku pembacokan seorang siswa SMK hingga tewas di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/3/2023).  Kasus yang menimpa siswa SMK di Bogor ini hanya satu dari deretan kasus kekerasan remaja yang kian hari semakin sadis.

Inilah lokasi inilah seorang pelajar SMK berinisial AS meregang nyawa akibat aksi brutal sekelompok remaja, Jumat (10/3/2023). Antara para pelaku dan korban tidak saling mengenal, diduga para pelaku sembarang melancarkan aksi sadisnya. Kini polisi sudah menangkap dua dari tiga pelaku pembacokan. 
 
Kekerasan serupa terjadi satu pekan sebelum kejadian di Bogor. Gerombolan pelajar SMP di Sukabumi berkonvoi menggunakan sepeda motor mencari lawan, Sabtu (4/3/2023). Karena tak ada lawan, seorang siswa SD yang mereka temui di jalanan jadi sasara dan sang bocah pun tewas.

Dua kasus kebrutalan kelompok remaja dengan motif hampir sama terjadi. Kriminolog UI, Adrianus Meliala menilai para remaja yang sudah menjadi terbiasa melakukan tindak kekerasan akan menjadi pelaku kekerasan yang bersifat random. Sehingga walaupun tidak ada lawannya, namun remaja ini sengaja membuat kekerasan itu sendiri sehingga menjadi jagoan.

Dua kasus kekerasan anak yang baru dibahas hanyalah dua dari rentetan kasus kekerasan anak dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) laporan kekerasan terhadap anak dari Januari-Februari 2023 ada 119 pengaduan.

Sementara sepanjang 2022, tercatat 4.683 aduan. Lalu, pada 2021, ada sebanyak 5.953 aduan kasus kekerasan pada anak dan pada 2020 terdapat 6.492 aduan.

Dari deretan kasus itu, ada klaster aduan anak berhadapan dengan hukum atau sebagai pelaku. Tercatat pada 2022 ada 187 kasus anak berhadapan dengan hukum atau pelaku. Sebelumnya pada, 2021 ada 147 kasus dan di 2020 ada 123 kasus. Angka ini konsisten meningkat selama tiga tahun terakhir.
(Dwiki Feriyansyah)
';