Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka teroris di dua lokasi berbeda di Provinsi Lampung. Para teroris ini masuk dalam kelompok Jemaah Islamiyah Lampung yang terafiliasi dengan Zulkarnain, Panglima Askari JI
Menurut Pengamat Intelijen dan Terorisme Ridlwan Habib aktivitas teroris di lampung ini merupakan bentuk ancaman jelang Idulfitri.
"Jelang Idulfitri merupakan situasi rawan. Karena dalam kelompok teror, situasi di mana orang ramai beraktivitas, itu justru menjadi target mereka, sehingga menciptakan ketakutan yang meluas," ujar Ridlwan dalam Metro Pagi Primetime, Metro TV, Jumat (14/4/2023).
Namun, Ridlwan Habib mengimbau agar masyarakat tidak terlalu cemas dan khwatir terhadap kejadian ini. Sebab, rasa cemas dan khawatir merupakan tujuan kelompok terorisme.
"Saya kira, masyarakat jangan terlalu cemas dan kahwatir, karena itu tujuan mereka untuk menyebar ketakutan, dan itu bagian dari ideologi teror. Saya rasa yang bisa dilakukan, kita harus peka dengan lingkuangan. Jadi, jika ada orang baru yang secara tiba-tiba beraktivitas, tetapi tidak melapor ke ke RT maupun RW itu bisa dilakukan mekanisme klarifikasi.
Sebelumnya, Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Kombes Polisi Aswi Siregar mengatakan, enam tersangka yang ditangkap berada di dua lokasi berbeda, yakni di wilayah Mesuji dan Pringsewu. Saat penangkapan, terjadi baku tembak antara petugas dengan para teroris, yang mengakibatkan dua teroris berinisial NA dan ZK tewas.
Diketahui NA merupakan tokoh sentral dalam kelompok Jemaah Islamiah dan memiliki bengkel perakitan senjata api. Tersangka NA telah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2015 sampai 2016, lantaran menyembunyikan tersangka bom bali 1, Zulkarnain.
Dalam penangkapan tersebut, Polisi menyita senjata api rakitan kaliber sembilan milimeter, puluhan peluru dan beberapa senjata api lainnya, sebagai barang bukti.
(M. Khadafi)