Kota Semarang dinobatkan sebagai kota percontohan penanganan stunting di Indonesia. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menilai penanganan stunting di Semarang membuahkan hasil positif.
Berdasar Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tercatat penurunan angka stunting Kota Smarang berada di angka 10,9%. Hasto mengapresiasi dan menjadikan inovasi yang dilakukan pemerintah Kota Semarang sebagai percontohan serta rujukan pengendalian stunting di Indonesia.
Menanggapi apresiasi kepala BKKBN Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menuturkan penanganan yang dilakukan pihaknya dalam mengatasi persoalan stunting di wilayahnya. Pihaknya menuturkan kasus stunting tidak melulu dikarenakan permasalahan gizi melainkan juga pola asuh. Seperti banyaknya ibu yang bekerja utamanya di daerah sekitar industri.
Pihaknya pun menyambut baik dibentuknya Tim Pendampingan Keluarga (TPK) yang tentu saja akan menambah kekuatan di dalam upaya mempercepat penanganan stunting di Semarang.