Gelombang PHK kembali melanda startup. Baru-baru ini, dua raksasa startup di Indonesia mengumumkan PHK massal terhadap total ribuan karyawannya.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) kembali mengumumkan PHK karyawan sebanyak 600 orang dalam rangka efisiensi untuk memperkuat operasional perusahaan. Pihak GoTo memastikan seluruh karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan selama masa transisi, antara lain dukungan finansial, karier dan kesejahteraan.
Manajemen GoTo menjelaskan bahwa penyesuaian yang dilakukan antara lain berupa konsolidasi sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem GoTo, untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping dan lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar.
Konsolidasi dan sentralisasi yang dilakukan untuk beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi shared resources atau sumber daya bersama, yang diharapkan akan mampu untuk menghadirkan layanan berkualitas tinggi di seluruh ekosistem, sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis.
Selain itu, Sea Ltd yang merupakan perusahaan induk platform e-commerce Shopee, beberapa hari lalu juga mengumumkan bahwa setelah melakukan PHK massal untuk mengurangi biaya tenaga kerja, pada kuartal IV 2022 lalu mereka berhasil membukukan keuntungan untuk pertama kalinya.
Sea Ltd juga akan meluncurkan babak baru PHK dan merumahkan sebagian karyawan Shopee Indonesia. Dengan melakukan PHK terhadap lebih dari 7.000 karyawan, membekukan gaji dan memangkas pengeluaran pada tahun 2022, Sea Ltd berhasil membukukan laba bersih sebesar USD422,8 juta pada kuartal IV 2022, setelah pada periode sama pada 2021 mereka mencatat kerugian sebesar USD616,3 juta.
Ini adalah pertama kalinya Sea Ltd berhasil membalikkan kerugian menjadi laba sejak perusahaan tersebut didirikan pada 2009 silam.
