Ilustrasi. Foto: Medcom.id
New York: Saham-saham AS membukukan keuntungan yang bagus pada Jumat waktu setempat. Penguatan ini karena investor menyambut pengesahan RUU plafon utang oleh Kongres AS dan rilis laporan pekerjaan yang menggembirakan.
Melansir Xinhua, Sabtu, 3 Juni 2023, indeks Dow Jones Industrial Average naik 701,19 poin atau 2,12 persen menjadi 33.762,76. Indeks S&P 500 bertambah 61,35 poin atau 1,45 persen menjadi 4.282,37. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 139,78 poin atau 1,07 persen menjadi 13.240,77.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir hijau, dengan sektor material, industri dan energi memimpin kenaikan masing-masing 3,37 persen, 2,96 persen dan 2,96 persen. Sedangkan sektor jasa komunikasi mencatatkan pertumbuhan terkecil sebesar 0,1 persen.
Pengesahan penangguhan plafon utang AS
Senat AS mengesahkan undang-undang luas Kamis malam yang menangguhkan plafon utang hingga 1 Januari 2025 sambil memberlakukan pengekangan pada pengeluaran federal. Hal ini mengakhiri drama yang mempertaruhkan gagal bayar AS yang belum pernah terjadi sebelumnya dan krisis keuangan. Langkah itu sekarang diserahkan ke meja Presiden AS Joe Biden untuk ditandatangani.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan jika Biden dapat menandatangani RUU penangguhan plafon utang paling cepat pada Sabtu. Departemen Keuangan mengisyaratkan ada cukup waktu untuk menghindari kehabisan uang tunai.
"Pemerintah federal AS tidak akan kehabisan uang tunai dan dapat membayar tagihannya pada Senin. Sekarang setelah drama plafon utang berakhir, fokus beralih kembali ke seberapa tangguh ekonomi dan akankah proses disinflasi berlanjut," kata analis pasar senior di Oanda, pemasok layanan perdagangan multi-aset online, Craig Erlam.
Laporan pekerjaan yang kuat
Di sisi lain, saham AS naik pada Jumat karena pasar menyambut laporan pekerjaan yang kuat, yang membuat beberapa investor percaya resesi mungkin lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya.
Sementara itu, tingkat pengangguran yang lebih tinggi dari yang diperkirakan memberi investor harapan, Federal Reserve dapat menghentikan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat ekonomi AS menambahkan 339 ribu pekerjaan pada Mei, lebih baik dari ekspektasi pasar sebesar 190 ribu dan tingkat revisi naik April sebesar 294 ribu.
Menurut Departemen Tenaga Kerja, tingkat pengangguran AS naik menjadi 3,7 persen di Mei, naik dari 3,4 persen di April. Sementara itu, pendapatan per jam rata-rata naik 0,3 persen di Mei. Dalam basis tahunan, indikator inflasi utama tumbuh 4,3 persen.
"Banyak investor sekarang mengantisipasi Federal Reserve mungkin menghentikan kenaikan suku bunga bulan ini, meskipun kenaikan pekerjaan lebih kuat dari perkiraan pada Mei, karena laporan pasar tenaga kerja juga menunjukkan tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen dan pertumbuhan pendapatan per jam cocok dengan konsensus perkiraan," tambah Presiden di MJP Wealth Advisors, Brian Vendig, dalam sebuah wawancara dengan MarketWatch.
Mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg mengatakan Federal Reserve harus terbuka untuk menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada Juli jika memilih untuk menunda pengetatan kredit bulan ini.
"Kami kembali berada dalam situasi dengan risiko ekonomi yang terlalu panas adalah risiko utama yang perlu diperhatikan oleh Fed," kata Summers.