NEWSTICKER

Strategi Kementan Hadapi El Nino

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Strategi Kementan Hadapi El Nino

Kautsar Widya Prabowo • 6 June 2023 20:18

Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi dan adaptasi terhadap ancaman El Nino. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan irigasi perpompaan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pihakanya juga mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varietas tahan kering. Beberapa upaya mitigasi kekeringan ini tengah dilaksanakan di Indramayu, Jawa Barat.

"Menghadapi musim kering ekstrim atau el nino saya minta jajaran Kementan berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia," ujar Mentan SYL dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Juni 2023.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami awal musim kemarau pada April hingga Juni 2023. Adapun puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus 2023.

"Curah hujan yang menurun dapat berpotensi pada peningkatan kekeringan dan penurunan ketersediaan air," kata Ali.

Ali menekakan pemerintah  perlu mengantisipasi sejumlah hal menjelang puncak musim kemarau. Khususnya pada sektor pertanian yang berkaitan dengan menjaga ketahanan pangan.

Untuk itu, pihaknya telah membangun infrastuktur irigasi, baik itu embung, dam parit, irigasi perpompaan maupun irigasi air tanah. Hal ini sebagai tindaklanjut instruksi Mentan SYL dalam menghadapi el nino.

Disamping itu, Ali menyebut telah memberikan bantuan irigasi perpompaan untuk petani di Desa Kedongan Gabus, Indramayu, yang tengah mengalami kekeringan. Sebagaimana diketahui, lahan seluas 4.700 hektare milik petani mulai tak teraliri air karena terjadinya kendala pada proyek perbaikan pintu dan saluran air.

"Kendala air dapat diatasi. Namun, ketika air dialiri, ternyata tidak sampai ke areal persawahan milik petani. Sementara bibit sudah masa persemaian, sehingga musim tanam harus dilakukan," jelas Ali.

Kendala proyek pembangunan pintu dan saluran air tersebut diperparah dengan curah hujan yang mulai menurun. Akibatnya, petani semakin kesulitan mendapatkan pasokan air.

"Untuk mengatasinya, irigasi perpompaan ini diberikan dengan harapan dapat menyediakan air ke lahan pertanian, sehingga petani dapat menanam kembali," harap Ali.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Anggi Tondi)