Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Susanto
Jakarta: Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan tiga hari berturut-turut. Pagi ini, rupiah menguat tipis yaitu 0,02 persen atau setara tiga poin ke level Rp14.857 per USD.
Melansir data Bloomberg, Rabu, 7 Juni 2023, rupiah berada di level Rp14.876 per USD. Sementara mengacu data Yahoo Finance, rupiah pagi ini berada di level Rp14.872 per USD.
Diperkirakan rupiah akan bergerak di rentang level Rp14.835 sampai Rp14.876 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah cenderung berfluktuatif pada hari ini. Namun, akan ditutup menguat.
"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp14.830-Rp14.900 per USD," katanya, dikutip Rabu, 7 Juni 2023.
Ibrahim menjelaskan, salah satu pendorong penguatan rupiah adalah laju inflasi dalam negeri yang mulai melambat.
Laju inflasi di dalam negeri melanjutkan tren penurunan pada Mei 2023, yang tercatat sebesar 4,0 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Meski demikian, pemerintah akan terus meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga tren inflasi tetap terkendali.
Angka inflasi pada Mei 2023 tersebut merupakan yang terendah sejak awal tahun. Tren penurunan inflasi tersebut mencerminkan konsistensi Pemerintah dalam mengendalikan inflasi.
Menurutnya, pemerintah terus melakukan upaya stabilisasi harga pangan dalam rangka menjaga ketahanan pangan. Hal ini tercermin pada pergerakan inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) yang melambat ke 3,3 persen yoy, lebih rendah dari April 2023 sebesar 3,7 persen yoy.
"Oleh karena itu, pemerintah terus sigap dalam merespons dan mengantisipasi peningkatan harga lebih lanjut dengan berbagai upaya, seperti penambahan stok di pasar, fasilitasi distribusi, dan gelar pangan murah," ucapnya.
Sementara dari sisi global, gerak rupiah ke depan akan bergantung pada kebijakan moneter Amerika Serikat. Salah satunya keputusan The Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga acuan.