Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. FOTO: dok Kemenkop UKM
Jakarta: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan para pelaku UMKM dan startup di Indonesia bisa belajar dari kesuksesan Korea Selatan (Korsel) dalam mengembangkan ekosistem startup. Hal itu diungkapkan Teten setelah melakukan kunjungan kerja ke Seoul.
"Korea Selatan merupakan negara yang menjadi tolok ukur dalam mengembangkan UMKM dan startup. Hal ini terlihat dari ekosistem startup yang sudah sangat berkembang di Korea Selatan," kata Teten, dikutip dari Mediaindonesia.com, Minggu, 4 Juni 2023.
Menurutnya, Indonesia dapat belajar banyak dari Korea Selatan karena Indonesia merupakan negara peringkat enam dengan startup terbanyak di dunia. Dalam kunjungan ke Korsel, Menteri Teten menyambangi beberapa inkubator startup yang tersebar di Kota Seoul.
Salah satunya ialah TIPS Town, lembaga inkubator yang diinisiasi pemerintah Korea Selatan untuk memfasilitasi startup dalam mendapatkan investasi dari venture capital. Teten juga berkunjung ke Seoul Startup Hub, lembaga yang didirikan Pemerintah Kota Seoul untuk mendukung pengembangan startup.
Lembaga tersebut tidak hanya memberikan program mentorship dan pembiayaan bagi startup, tetapi juga menyediakan sarana teknologi bagi startup untuk membuat inovasi produk sesuai dengan permintaan pasar.
Sebagai lembaga yang didirikan oleh pemerintah, Seoul Startup Hub tidak hanya berperan dalam membangun ekosistem startup dari sisi dukungan kepada startup itu sendiri. Namun, ia juga membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang tepat bagi pengembangan startup.
Selain itu, Teten juga berkunjung ke Kantor INNOBIZ Association untuk menghadiri Interim Reporting Seminar, salah satu agenda dalam implementasi Knowledge Sharing Program (KSP). Program KSP merupakan salah satu program kerja sama yang sedang dijalin antara Kemenkop UKM dan INNOBIZ Association.
Pada kesempatan itu, Teten menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang menyiapkan UMKM untuk naik kelas melalui pengembangan ekosistem bisnis. Harapannya, UMKM bisa bertransformasi dan naik kelas.
"Kami juga sedang mendorong transformasi digital UMKM bagi sebanyak 30 juta UMKM," pungkas Teten. (Ihfa Firdausya)