Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik
New York: Dolar AS menguat pada perdagangan Jumat waktu setempat karena pertumbuhan pekerjaan (non-farm payrolls) AS melonjak lebih dari yang diharapkan.
Melansir Xinhua, Sabtu, 3 Juni 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,43 persen menjadi 104,0065 pada akhir perdagangan.
Data yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan gaji di sektor publik dan swasta meningkat sebesar 339 ribu pada Mei, lebih baik dari perkiraan pasar sebesar 190 ribu dan menandai pertumbuhan pekerjaan positif selama 29 bulan berturut-turut.
Peluang untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve pada Juni juga meningkat setelah laporan pekerjaan. Menurut data CME Group, pedagang secara singkat menilai peluang sekitar 38 persen dari kenaikan lain sebesar 25 basis poin sebelum probabilitas turun kembali menjadi sekitar 26 persen.
Pasar bereaksi positif setelah laporan ketenagakerjaan, dengan Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 400 poin di awal perdagangan.
Sementara itu, dolar AS mengalami dua pembalikan, awalnya naik dan kemudian menarik kembali semua kenaikannya setelah rilis data. Lalu kemudian bangkit dari titik terendahnya, dan naik kembali.
Prediksi dolar AS di Juni
Indeks dolar AS diperkirakan akan mengalami penurunan dalam jangka pendek pada Juni dan investor dapat menggunakan penurunan tersebut untuk memposisikan reli lainnya, menurut catatan oleh ahli strategi dengan Bank of America Global Research pada Jumat.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0713 dolar dari 1,0761 dolar pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,2453 dolar dari 1,2526 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 139,9190 yen Jepang, lebih tinggi dari 138,8330 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9085 franc Swiss dari 0,9060 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3430 dolar Kanada dari 1,3447 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,8007 Krona Swedia dari 10,8163 Krona Swedia.