Ilustrasi. FOTO: AFP/Noah Seelam
New Delhi: Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Shaktikanta Das mengatakan tingkat inflasi di India telah moderat. Akan tetapi, bank sentral tidak dapat berpuas diri terhadap pelonggaran tekanan harga karena potensi ketidakpastian terkait cuaca masih ada.
"Perang melawan inflasi belum berakhir, kita harus tetap waspada. Tidak ada ruang untuk berpuas diri. Kita harus melihat bagaimana faktor El Nino berperan," kata Shaktikanta Das, di New Delhi, dilansir dari The Business Times, Kamis, 1 Juni 2023.
Inflasi ritel tahunan India turun menjadi 4,7 persen pada April dari 5,66 persen pada bulan sebelumnya, menurut data. Ia mengatakan data inflasi ritel bulan ini dijadwalkan akan dirilis pada 12 Juni dan mungkin bisa lebih rendah. Sedangkan RBI menargetkan inflasi sebesar empat persen, dengan tingkat toleransi hingga dua persen di kedua sisi.
Komite Kebijakan Moneter penentu suku bunga telah menaikkan suku bunga repo kebijakan sebesar 250 basis poin sejak Mei tahun lalu untuk meredam tekanan inflasi. Panel menjaga tingkat repo tetap stabil pada pertemuannya bulan lalu, dan diperkirakan berhenti lagi ketika bertemu pada Juni.
Selain menimbulkan risiko terbalik terhadap inflasi, El Nino juga dapat membebani pertumbuhan ekonomi India, kata Das. "Ketidakpastian geopolitik, penurunan perdagangan barang karena kontraksi dalam perdagangan global juga dapat menambah risiko penurunan pertumbuhan," tuturnya.
Terlepas dari faktor-faktor ini, tambahnya, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) India bisa di atas tujuh persen untuk 2022 hingga 2023, dan hasil seperti itu, jika terwujud, seharusnya tidak mengejutkan.
"RBI akan berusaha untuk tetap berhati-hati dan bertindak tepat waktu untuk memastikan stabilitas keuangan, tetap proaktif dalam pengelolaan valuta asing, dan akan terus fokus pada stabilitas rupee," pungkas Das.