Investasi. Foto: Medcom.id.
Jakarta: Buat Anda para pemula dalam dunia trading, pernahkah mendengar istilah smart money concept (SMC)? Sederhananya, SMC merupakan suatu teknik yang digunakan oleh trader untuk memanfaatkan kesempatan yang datang demi memaksimalkan keuntungan.
Maksud dari istilah smart money dalam hal ini sebenarnya merujuk kepada orang-orang atau institusi yang memiliki pengetahuan luas dan pengalaman yang cukup dalam melakukan trading.
Mereka adalah investor institusional seperti bank, dana pensiun, dan hedge fund, yang biasanya sudah memiliki akses ke informasi serta sumber daya yang lebih baik daripada trader perorangan biasanya.
Konsep SMC didasarkan pada asumsi smart money akan memengaruhi pergerakan harga pasar karena mereka memiliki kemampuan untuk memperkirakan kondisi pasar secara lebih akurat daripada trader retail biasa.
Jadi pergerakan dari para smart money akan diikuti oleh trader retail demi mendapatkan keuntungan. Meski terlihat golongan smart money memiliki banyak kesempatan untuk mengambil keuntungan, hal ini juga faktanya bisa juga dimanfaatkan oleh para trader retail.
Namun untuk mengimplementasikan konsep SMC, para trader retail perlu menggunakan teknis analisis dan fundamental yang dapat membantu mereka mengidentifikasi perilaku smart money dalam pasar.
Volume analisis, analisis tape, dan analisis sentimen pasar termasuk beberapa teknik yang sering digunakan sebagai strategi efektif untuk mendapatkan keuntungan.
Volume analisis
Salah satu teknik yang sering digunakan dalam strategi SMC ialah volume analisis. Teknik ini berguna untuk menganalisis pergerakan volume dalam pasar. Trader perlu memperhatikan volume perdagangan pada saham tertentu serta mengidentifikasi keadaan akumulasi dan distribusi oleh smart money.
Ketika terjadi akumulasi, artinya smart money sedang membeli saham instrumen tersebut. Akumulasi inilah yang menjadi sinyal untuk para trader bisa masuk ke dalam pasar dengan membeli saham yang sama.
Sebaliknya, ketika terjadi distribusi maka dapat dipastikan smart money sedang menjual saham tersebut. Itu berarti para trader harus segera keluar dari pasar atau bahkan melakukan short selling.
Analisis tape dan sentimen pasar
Selain volume analisis, para trader juga bisa melakukan analisis tape dan analisis sentimen pasar. Analisis tape mengacu kepada analisis terhadap data perdagangan yang tersedia dalam bentuk ticker tape, yaitu alat yang digunakan untuk merekam transaksi di pasar saham.
Smart money concept memiliki tiga pilar utama yang harus dipahami dan dikuasai oleh trader yang ingin mengimplementasikan konsep satu ini. Ketiga pilar yang dimaksud meliputi supply dan demand, liquidity, serta manajemen risiko. Berikut masing-masing penjelasannya dilansir dari blog HSB, Kamis, 1 Juni 2023.
1. Supply dan demand
Konsep supply dan demand dalam pasar bukan lagi "barang baru" yang perlu diwaspadai oleh trader. Sudah jelas supply dan demand merupakan salah satu faktor paling penting dalam trading, termasuk strategi SMC.
Pasalnya pasar selalu dipengaruhi oleh penawaran (supply) dan permintaan (demand) dari para pelaku pasar. Dalam strategi SMC, trader perlu memperhatikan pergerakan harga dan volume perdagangan dalam pasar untuk mengidentifikasi kekuatan supply serta demand yang sedang terjadi.
Apabila supply lebih besar dari demand maka harga akan cenderung turun dan begitu juga sebaliknya. Jadi ingat, trader harus selalu memperhatikan pergerakan harga dan volume perdagangan dalam pasar agar bisa mengambil tindakan yang tepat.
2. Liquidity
Liquidity atau likuiditas mengacu kepada kemampuan suatu aset atau saham untuk dijual atau dibeli dengan cepat, tanpa menimbulkan pergerakan harga yang signifikan. Dalam strategi SMC, trader perlu memperhatikan likuiditas dari aset yang akan diperdagangkan.
Hal ini penting karena likuiditas suatu saham dapat memengaruhi keuntungan serta risiko yang akan diterima oleh para trader. Itu sebabnya para trader perlu memilih aset dengan hati-hati supaya tidak terjebak dengan aset yang likuiditasnya rendah.
3. Manajemen risiko
Terakhir ada manajemen risiko sebagai pilar yang tidak kalah penting ketika menggunakan strategi SMC. Penggunaan manajemen risiko sangat diperlukan agar modal yang sudah kamu keluarkan tidak hilang begitu saja ketika terjadi masalah.
Perlu diketahui rencana manajemen risiko harus mencakup perhitungan risiko, pengaturan ukuran posisi, pengaturan stop loss dan take profit, serta diversifikasi portofolio. Apabila satu manajemen risiko saja belum cukup maka kamu bisa dengan bebas menggunakan semua strategi yang ada demi meminimalkan risiko kerugian besar.
Secara keseluruhan, smart money concept merupakan strategi trading yang efektif dalam mengoptimalkan keuntungan dan mengurangi risiko kerugian. Namun seperti teknik lainnya, kamu hanya bisa meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan apabila sudah memahami konsepnya dengan benar.