NEWSTICKER

Wagner Tuduh Pasukan Rusia Sengaja Pasang Ranjau untuk Lukai Pejuangnya

Bos kelompok tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin. (Concord Press Service)

Wagner Tuduh Pasukan Rusia Sengaja Pasang Ranjau untuk Lukai Pejuangnya

Willy Haryono • 3 June 2023 15:44

Bakhmut: Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, melanjutkan perang kata-kata selama berbulan-bulan dengan angkatan bersenjata Rusia, dengan menuduh pasukan pro-Moskow sengaja memasang ranjau untuk melukai para pejuangnya yang bergerak mundur dari kota Bakhmut di Ukraina.

Prigozhin membuat klaimnya pada Jumat kemarin, ketika sebagian besar tentara bayaran Wagner mundur dari kota Bakhmut, setelah berbulan-bulan berlangsungnya pertempuran berdarah yang menelan banyak korban. Posisi Wagner di Bakhmut kini diserahkan kepada tentara Rusia, kata Prigozhin.

Menulis di Telegram, Prigozhin mengatakan anak buahnya telah menemukan 12 lokasi di daerah belakang Bakhmut pasukan Rusia menanam berbagai alat peledak, termasuk ratusan ranjau anti-tank.

Ketika ditanya mengapa ranjau diletakkan dan bahan peledak dipasang, pejabat kementerian pertahanan Rusia mengindikasikan bahwa itu adalah perintah dari atasan mereka, kata Prigozhin.

"Tidak perlu menanam ranjau jika tujuannya untuk menghalangi musuh, karena (lokasi yang dimaksud) ada di area belakang," kata Prigozhin.

"Oleh karena itu, kami berasumsi bahwa ranjau-ranjau ini diperuntukkan bagi unit Wagner," sambungnya, dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu, 3 Juni 2023.

Sejauh ini, kata Prigozhin, tidak ada ranjau yang meledak dan tidak ada satu orang pun yang terluka.

Kemenhan Rusia belum bersedia untuk berkomentar saat dimintai keterangan perihal tuduhan Wagner.

Prigozhin mengeluh selama berbulan-bulan bahwa anak buahnya tidak diberi cukup amunisi oleh petinggi Rusia dalam operasi perebutan kota Bakhmut. Ia juga pernah mengeklaim bahwa para pejuangnya didiskriminasi.

Kritik bos Wagner yang sering sarat sumpah serapah terhadap kepemimpinan militer Rusia itu pernah dikritik komandan pro-Moskow lainnya yang telah bertempur di Ukraina. Hal ini mengindikasikan meningkatnya perpecahan signifikan di kalangan sekutu Rusia dalam perang di Ukraina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Willy Haryono)