- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Tag Result: kasus pembunuhan


Tersangka Pembunuh Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Terancam Hukuman Mati
Nasional • 8 days ago
Polisi: Mayat Bersimbah Darah di Pasar Minggu Dibunuh, Mobil Dirampas
Nasional • 9 days ago
Hasil Autopsi Jasad Ibu dan Anak di Depok Tak Ditemukan Bekas Penganiayaan
Nasional • 10 days ago
Penyidik Kumpulkan Barang-Barang Milik Ibu dan Anak di Depok yang Ditemukan Tewas
Nasional • 10 days ago
Tak Terima Diminta Cari Kerja, Seorang Anak di Sukabumi Bacok Ayah Kandung
Nasional • 11 days ago
Pakar Kriminologi UI Sebut Temuan 4 Mayat Tanpa Kepala Bisa Jadi Pembunuhan Serial
Nasional • 12 days ago
Polisi Temukan Sidik Jari di Lokasi Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Depok
Nasional • 12 days ago
Sidang Tuntutan Kasus Pembunuhan Berantai Wowon cs Kembali Ditunda
Nasional • 12 days ago
Tim Forensik Temukan Bekas Luka yang Sama di Kaki Jenazah Tanpa Kepala
Nasional • 12 days agoLampung: Proses autopsi dua dari empat jenazah yang ditemukan tanpa kepala di Provinsi Lampung telah selesai dilakukan. Hasil sementara autopsi, tim forensi menemukan bekas luka di lokasi yang sama pada kedua jenazah.
Terdapat empat jenazah yang ditemukan di dua lokasi berbeda di Provinsi Lampung, yakni di perairan Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Tanggamus. Seluruh jenazah memiliki kondisi yang sama yakni tanpa kepala, tangan, dan kaki.
Dua jenazah yang ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan diautopsi di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda, Lampung. Proses autopsi melibatkan tim forensik yang tergabung dari Disaster Victim Investigation Polda Lampung, Inafis, dan Dokkes Polres Lampung Selatan.
Meski proses autopsi telah selesai dilakukan, tapi belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai hasilnya.
Selain melakukan autopsi, tim forensik juga mengambil sampel DNA untuk mengungkap identitas kedua korban tersebut. Dalam pemeriksaan, ditemukan bekas luka pada bagian atas kaki kiri pada kedua jenazah.
Kedua jenazah ini diperkirakan telah meninggal sekitar 3 minggu hingga 1 bulan sebelum ditemukan. Kondisi jenazah yang sudah membusuk membuatnya sulit dikenali.

Senter dan Dupa Ditemukan Dekat Mayat Ibu dan Anak di Depok
Nasional • 13 days ago
Polda Lampung Tes DNA 4 Jasad Tanpa Kepala
Nasional • 14 days ago
Kematian Ibu-Anak di Cinere, Polisi Ungkap Sosok S dan K
Nasional • 14 days agoPolisi akhirnya mengungkap sosok S dan K yang ditemukan tertulis dalam secarik kertas pada kasus penemuan jenazah ibu dan anak di Cinere, Depok, Jawa Barat. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Samian menyebut keduanya diketahui merupakan keluarga korban.
Hingga kini polisi masih terus berupaa mengungkap penyebab kematian ibu dan anak di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat yang masih misteri. Selain menggelar olah TKP lanjutan, polisi juga memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti. Salah satu barang bukti tersebut adalah sosok S dan K yang muncul dalam secarik kertas saat dua jenazahditemukan.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Samian menelaskan, penyidik telah memintai keterangan kedua orang tersebut, meski tidak merinci apa saja yang digali dari S dan K. Sejauh ini polisi telah memeriksa 10 orang, termasuk keluarga dan orang-orang disekitar rumah korban. Polisi juga menemukan dua botol yang berisi cairan pada saat olah TKP.

Rumah Ibu dan Anak di Depok yang Ditemukan Tewas Lama Tak Teraliri Listrik
Nasional • 16 days ago
Ibunda Imam Masykur Masih Berharap Bertemu Panglima TNI
Nasional • 16 days agoBireun: Ibu alamarhum Imam Masykur, Fauziah, masih menaruh harapan agar bisa bertemu dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Fauziah gagal bertemu saat dirinya ke Jakarta karena Yudo bertolak ke Singapura.
Tidak bertemu dengan Yudo, Fauziah bertemu dengan Komandan Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar. Dia menitip pesan kepada Irsyad untuk memberikan hukuman seberat-beratnya kepada oknum TNI yang membunuh anaknya.
Oknum TNI tersebut, kata Fauziah, harus disangkakan dengan pasal 340 tentang pembunuhan berencana. Hukuman yang paling ringan seumur hidup. Sementara hukuman yang paling berat ialah hukuman mati.
Fauziah berharap harapannya itu bisa tersampaikan oleh Yudo. Terlebih, Yudo berjanji akan mengawal kasus ini.
Selama di Jakarta, Fauziah bertemu dengan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Fauziah datang bersama tunangan Imam Masykur, Yuni Maulida, dan tim kuasa hukum. Kedatangannya ini meminta keadilan atas kematian anaknya.
Imam diculik di sebuah toko kosmetik miliknya, kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Ketiga anggota TNI memeras Imam dengan meminta uang tebusan Rp50 juta. Aksi itu dilakukan karena tahu Imam menjual obat ilegal. Pelaku mengaku sebagai anggota Polri.
Dalam pengembangan, Polda Metro Jaya menangkap tiga warga sipil. Yakni kakak ipar anggota Paspramres, Praka Riswandi Malik (RM), Zulhadi Satria Saputra; AM dan Heri.
Zulhadi berperan sebagai sopir saat penculikan Imam. Sedangkan, AM dan Heri selalu penadah hasil kejahatan Praka RM cs. Namun, polisi belum mengungkap apa saja hasil penadahan itu dan tindak kriminal lain yang dilakukan Praka RM cs. Ketiga tersangka warga sipil telah ditahan di Polda Metro Jaya.
Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh tersebut diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas.

Polisi Olah TKP Usut Penyebab Kematian Ibu dan Anak di Cinere
Nasional • 16 days ago
Ibunda Imam Masykur Temui Langsung 3 Pembunuh Anaknya di Pomdam Jaya
Nasional • 17 days agoPanglima TNI Laksamana Yudho Margono memastikan proses hukum tiga oknum anggota TNI pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap seorang pemuda Aceh, Imam Masykur akan digelar secara terbuka. Sementara itu, ibu korban, Fauziah mendatangi Pomdam Jaya dan diperbolehkan melihat langsung tiga pelaku pembunuh putranya.
Imam Masykur adalah pemuda asal Aceh yang tewas setelah diculik dan dianiaya oknum anggota Paspampres. Sang ibu, Fauziah mendatangi Pomdam Jaya dan bertemu Dampomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdi.
Kedatangan Fauziah yang ditemani kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea ini diterima dengan baik oleh pihak Pomdam Jaya. Bahkan Fauziah diizinkan bertemu langsung dengan para tersangka.
Saat itu, Fauziah mengaku meluapkan kekecewaannya kepada tiga prajurit TNI pembunuh anaknya. Fauziah bersama tim kuasa hukumnya menyampaikan terima kasih kepada Pomdam Jaya yang mengabulkan permohonannya agar para pelaku dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana.
"(Pomdam Jaya) menerima kami dan menyambut kami dengan baik. Menjelaskan perkara yang sedang dijalani dalam proses penyelidikan. Menambahkan Pasal Pembunuhan 340, sesuai dengan harapan kami. Bahkan saya dikasih kesempatan untuk bertemu dengan pelaku," kata Fauziah.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendukung agar tiga oknum TNI yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Imam Masykur diadili melalui peradilan koneksitas. Kasad ingin proses hukum berjalan transparan.
"Kita transparan saja, kalau anggota kita terlibat ya hukum seberat-beratnya. Kalau (peradilan) koneksitas, silakan saja," kata Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudho Margono menegaskan proses peradilan terhadap tiga pelaku penculikan dan pembunuh Imam Masykur akan digelar transparan. Yudo Margono meminta agar ketiga pelaku dijerat dengan pasal yang paling berat sesuai hukum.
"Saya sudah komitmen kemarin kan sudah saya sampaikan dihukum maksimal seberat-beratnya pasal berapa yang bisa dikenakan," ujar Panglima TNI Laksamana Yudho Margono.
"Nanti akan dibuat sidang terbuka ya, walaupun Pengadilan Militer tapi sidangnya terbuka untuk umum," lanjutnya.
Dalam aksinya saat menculik dan menganiaya korban, ketiga pelaku sempat mencoba memeras keluarga korban dan meminta uang sebesar Rp50 juta. Selain ketiga oknum anggota TNI, dalam kasus ini juga ada pihak sipil yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditangani di Polda Metro Jaya.

Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Layak Dihukum Berat
Nasional • 19 days agoJakarta: Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendukung penuh proses penegakan hukum terhadap oknum anggota TNI yang menewaskan Imam Masykur, pemuda asal Bireun, Aceh. Mereka layak diberi hukuman yang sangat berat.
"Saya sampaikan agar dihukum seberat-beratnya. Kalau tentara itu hukuman paling berat," ujar Dudung, Selasa, 5 September 2023.
Dudung menambahkan, oknum anggota TNI itu juga layak dibuat menderita dengan hukuman tentara. Terlebih mereka telah melakukan penculikan dan penganiayaan hingga tewas, lalu dibuang ke sungai.
"Tegakkan hukum yang berat terhadap pelaku tersebut. Sehingga mereka betul-betul merasakan bagaimana akibat dari perilakunya dia," katanya.
Imam diculik di sebuah toko kosmetik miliknya, kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Ketiga anggota TNI memeras Imam dengan meminta uang tebusan Rp50 juta. Aksi itu dilakukan karena tahu Imam menjual obat ilegal. Pelaku mengaku sebagai anggota Polri.
Dalam pengembangan, Polda Metro Jaya menangkap tiga warga sipil. Yakni kakak ipar anggota Paspramres, Praka Riswandi Malik (RM), Zulhadi Satria Saputra; AM dan Heri.
Zulhadi berperan sebagai sopir saat penculikan Imam. Sedangkan, AM dan Heri selalu penadah hasil kejahatan Praka RM cs. Namun, polisi belum mengungkap apa saja hasil penadahan itu dan tindak kriminal lain yang dilakukan Praka RM cs. Ketiga tersangka warga sipil telah ditahan di Polda Metro Jaya.
Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh tersebut diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas.

Ibunda Imam Masykur Temui Hotman Paris Minta Keadilan
Nasional • 19 days agoJakarta: Ibunda Imam Masykur, Fauziah, menemui pengacara kondang Hotman Paris di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 5 September 2023. Kedatangannya disambut oleh tim advokat Hotman Paris 911.
Fauziah datang bersama tunangan Imam Masykur, Yuni Maulida, dan tim kuasa hukum. Kedatangannya ini meminta keadilan atas kematian anaknya oleh tiga oknum anggota TNI.
"Kami mencari keadilan. Untuk si pelaku, hukuman seberat-beratnya yang setimpal dengan apa yang sudah diperbuat kepada kami, kepada anak ibu," ujar Fauziah.
Hotman Paris berjanji akan mengawal terus kasus ini. Menurutnya, ketiga oknum anggota TNI tersebut bisa terancam hukuman mati jika terbukti melakukan pembunuhan berencana. Dia masih menunggu pernyataan resmi dari Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya/Jayakarta.
"Itu yang belum kita dengar rilis dari penyidik dari Pomdam Jaya sampai saat ini," ujar Hotman Paris.
Imam diculik di sebuah toko kosmetik miliknya, kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Ketiga anggota TNI memeras Imam dengan meminta uang tebusan Rp50 juta. Aksi itu dilakukan karena tahu Imam menjual obat ilegal. Pelaku mengaku sebagai anggota Polri.
Dalam pengembangan, Polda Metro Jaya menangkap tiga warga sipil. Yakni kakak ipar anggota Paspramres, Praka Riswandi Malik (RM), Zulhadi Satria Saputra; AM dan Heri.
Zulhadi berperan sebagai sopir saat penculikan Imam. Sedangkan, AM dan Heri selalu penadah hasil kejahatan Praka RM cs. Namun, polisi belum mengungkap apa saja hasil penadahan itu dan tindak kriminal lain yang dilakukan Praka RM cs. Ketiga tersangka warga sipil telah ditahan di Polda Metro Jaya.
Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh tersebut diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas.

Sidang 3 Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur Dijamin Terbuka
Nasional • 23 days ago
Kejagung Tak Bisa Ambil Alih Kasus TNI Pembunuh
Nasional • 24 days ago
Keluarga Imam Masykur Bakal ke Jakarta untuk Bertemu Panglima TNI
Nasional • 24 days agoKoordinator tim pengacara Imam Masykur, Muhammad Zubir mengungkap, pihaknya akan mempertemukan orang tua korban Imam Masykur dengan Panglima TNI setelah tujuh hari pemakaman korban. Pihak kuasa hukum mengaku, sudah memiliki cukup banyak bukti agar para pelaku bisa dijerat dengan hukum yang seberat-beratnya.
Diketahui, Pomdam Jaya telah menetapkan tiga anggota TNI sebagai tersangka pembunuhan Imam Masykur (25). Selain Praka RM yang merupakan anggota Paspampres, dua tersangka lainnya Praka HS berasal dari satuan Direktorat Topografi TNI AD dan Praka J dari satuan Kodam Iskandar Muda.
"Kita kalau di Aceh ini harus menunggu tujuh hari dulu, selesai dari itu baru agenda keberangkatan keluarga Imam Masykur kita atur untuk ke Jakarta," jelas Muhammad Zubir.
Zubir juga menegaskan, Imam Masykur tidak mengenal ketiga tersangka. Bahkan saat para tersangka mendatangi rumahnya, korban sempat berteriak meminta tolong.
Pomdam Jaya menetapkan Praka RM dan dua anggota TNI yang tak disebutkan identitasnya menjadi tersangka kasus ini. Ketiganya ditahan di Pomdam Jaya Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Ketiganya dipastikan akan dihukum berat dan dipecat.
Penganiayaan ini terekam video dan diunggah di media sosial. Terdengar nada suara gemetar, tertekan disertai ketakutan sambil menangis dari rekaman video singkat penyiksaan yang beredar.
"Dek kirem peng limong ploh juta peugah bak mak beuh, Abang ka ipoeh nyoe (Dek kirim uang lima puluh juta bilang sama mamak ya, Abang uda dipukul ni)" kata Imam Masykur dengan menggunakan Bahasa Aceh, dalam video yang beredar di media sosial.

DPR Minta Oknum yang Bekingi Peredaran Obat Ilegal Diungkap
Nasional • 25 days agoAnggota Komisi III DPR RI Dapil Aceh, Muhammad Nasir Djamil menyatakan kasus meninggalnya Imam Masykur yang diduga dianiaya tiga oknum harus diusut secara bertanggung jawab, termasuk mengungkap berbagai isu di balik kasusnya. Salah satunya dugaan peredaran obat terlarang yang dibackingi pihak tertentu.
Nasir menduga meninggalnya Imam Masykur terkait jaringan mafia obat ilegal yang selama ini menyasar pemuda asal Aceh. Nasir menyebut banyak pemuda Aceh yang merantau ke Jakarta diduga terlibat jaringan peredaran obat ilegal karena faktor ekonomi.
Kasus ini pun menjadi momentum untuk membongkar tokoh utama di balik jaringan pengedar obat terlarang. Pasalnya dari kasus ini tak hanya menciderai nama daerah Aceh, namun juga mencoreng institusi TNI.
"Kita berharap Kapolri dan Panglima TNI harus bisa mengusut ini sampai tuntas, sehingga Kita tidak akan lagi mendengar ada peredaran obat-obat yang seharusnya tidak bisa dijual secara bebas, dan juga tidak mendengar lagi ada korban akibat dari bisnis yang dilarang ini," ungkap anggota Komisi III DPR RI Dapil Aceh, Muhammad Nasir Djamil.
Sebelumnya, sebuah video beredar mengenai tewasnya seorang pemuda asal Desa Mon Kelayu, Aceh, bernama Imam Masykur. Korban diduga tewas setelah diculik dan disiksa oleh oknum TNI.
Berdasarkan unggahan akun instagram @Rakan_Aceh, video tersebut memperlihatkan percakan melalui telepon. Diduga dalam video itu terdapat suara Imam yang sempat menghubungi seseorang yang diduga keluarganya. korban meminta agar dikirimkan uang Rup50 juta, dan jika terlambat maka ia akan dibunuh.
Jasad Imam ditemukan di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Korban diduga dibuang ke sungai usai diculik dan dianiaya hingga tewas.

Kakak Ipar Oknum Paspampres Praka RM Jadi Sopir saat Penculikan Pemuda Aceh
Nasional • 25 days agoPolda Metro Jaya membeberkan peran Zulhadi Satria Saputra alias, kakak ipar anggota Paspampres, Praka Riswandi Manik (RM) dalam kasus penculikan dan penganiayaan yang menewaskan Imam Masykur, 25, pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh. Warga sipil itu bertugas sebagai sopir.
"Yang bersangkutan berperan sebagai driver kendaraan pada saat perbuatan pidana terjadi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dikonfirmasi, Selasa, 29 Agustus 2023.
Hengki belum menyebutkan detail kronologi penangkapan Zulhadi. Kakak ipar Praka RM itu ditetapkan tersangka karena diyakini ikut melancarkan tindak pidana tersebut.
"Terkait kasus penculikan, Polda Metro Jaya telah menangkap dan menahan tersangka sipil atas nama Zulhadi satria saputra (kakak ipar tersangka Praka Riswandi)" ujar Hengki.
Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya/Jayakarta telah menetapkan tiga oknum TNI, Praka RM, Praka HS dan Praja J sebagai tersangka. Imam diculik di sebuah toko kosmetik miliknya, kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Ketiga anggota TNI memeras Imam dengan meminta uang tebusan Rp50 juta. Aksi itu dilakukan karena tahu Imam menjual obat ilegal. Pelaku mengaku sebagai anggota Polri.
Ketiganya telah ditetapkan tersangka. Mereka ditahan di Pomdam Jaya, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh tersebut diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas.

Motif Ekonomi Jadi Alasan 3 Oknum TNI Aniaya Pemuda hingga Tewas
Nasional • 25 days ago
Amnesty Desak Oknum TNI Pelaku Penganiayaan Diadili Secara Umum
Nasional • 25 days agoDirektur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyatakan, kasus penganiayaan terhadap Imam Masykur yang dilakukan oknum TNI anggota Paspampres merupakan perbuatan kejam dan tidak manusiawi. Usman Hamid berharap, kasus tersebut bisa diusut tuntas serta pelakunya ditindak secara hukum dalam peradilan umum.
"Siapa pun, apakah warga sipil apalagi anggota Polri/TNI tidak boleh melakukan tindakan itu. Saya kira ini harus diusut tuntas dan pelakunya harus ditindak secara hukum dalam lingkungan peradilan umum," kata Usman Hamid.
Sebelumnya, TNI berkomitmen akan mengawal kasus penculikan dan penganiayaan hingga tewas terhadap pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) yang dilakukan anggota Paspampres Praka RM, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi TNI AD, dan Praka J dari satuan Kodam Iskandar Muda. Pengawalan kasus ini sesuai dengan perintah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Berdasarkan penyelidikan, Imam Masykur (korban) diculik saat dirinya sedang menjaga kios yang menjual kosmetik dan obat-obatan di Jalan Sandratek, RT02/06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Imam adalah seorang pemuda berusia 25 tahun asal Desa Mon Keulayu, Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Dia baru satu tahun lebih mengadu nasib ke Ibu Kota.
Menurut pengakuan warga, penculikan Imam terjadi pada sore hari sekitar pukul 17.00-18.00 WIB, Sabtu, 12 Agustus 2023. Kejadian penculikan ini dilihat warga setempat, dan kemudian direkam sehingga viral di media sosial.
Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Imam diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas anggota TNI. Salah satu pelaku merupakan anggota dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Pengamat Dorong Oknum TNI Penganiaya Warga Diadili di Peradilan Umum
Nasional • 25 days agoPeneliti senior dari Imparsial sekaligus Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf menilai, para pelaku penculikan, pemerasan, dan penganiayaan terhadap pemuda asal Aceh, Imam Masykur seharusnya diadili di peradilan umum. Sebab, penganiayaan yang terjadi termasuk dalam kejahatan pidana umum.
"Dalam Undang-Undang TNI Nomor 34/2004 yang mengatur tentang TNI khususnya pasal 65 jelas disebutkan bahwa anggota militer yang terlibat dalam tindak pidana umum diadili dalam peradilan umum, yang melakukan tindak pidana militer diadili dalam peradilan militer," jelas Al Araf.
Al Araf menyebut, diadilinya para tersangka di peradilan umum harus dilakukan. Selain demi memastikan keadilan bagi korban, tapi juga untuk memastikan konstitusi dalam rangka menegakkan prinsip persamaan di hadapan hukum.
Sebelumnya, TNI berkomitmen akan mengawal kasus penculikan dan penganiayaan hingga tewas terhadap pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) yang dilakukan anggota Paspampres Praka RM, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi TNI AD, dan Praka J dari satuan Kodam Iskandar Muda. Pengawalan kasus ini sesuai dengan perintah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Berdasarkan penyelidikan, Imam Masykur (korban) diculik saat dirinya sedang menjaga kios yang menjual kosmetik dan obat-obatan di Jalan Sandratek, RT02/06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Imam adalah seorang pemuda berusia 25 tahun asal Desa Mon Keulayu, Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Dia baru satu tahun lebih mengadu nasib ke Ibu Kota.
Menurut pengakuan warga, penculikan Imam terjadi pada sore hari sekitar pukul 17.00-18.00 WIB, Sabtu, 12 Agustus 2023. Kejadian penculikan ini dilihat warga setempat, dan kemudian direkam sehingga viral di media sosial.
Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Imam diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas anggota TNI. Salah satu pelaku merupakan anggota dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Kadispenad: Motif Sementara 3 Oknum TNI Aniaya Warga Karena Ekonomi
Nasional • 25 days agoKepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Hamim Tohari mengungkapkan, motif penculikan dan pemerasan yang dilakukan oleh ketiga oknum TNI masih akan terus didalami. Menurut Brigjen TNI Hamim Tohari, hasil penyelidikan sementara motif dari pembunuhan yang dilakukan oleh para tersangka adalah motif ekonomi.
"Sementara dari keterangan yang sudah didapatkan oleh penyidik Pomdam Jaya hingga saat ini yang terkuat motifnya adalah ekonomi," kata Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari.
Tersangka diketahui sudah lebih dari sekali diketahui memeras korban dan juga keluarganya untuk kepentingan pribadi. Menurut Hamim, tidak tertutup kemungkinan adanya motif atau latar belakang lain dari tindak pidana penculikan, penganiayaan, dan pemerasan setelah penyidik mendalami pemeriksaan dari para tersangka.
"Nanti akan terungkap baik oleh penyidik, maupun pada saat di persidangan nanti diungkap oleh fakta-fakta persidangan," lanjutnya.
Hamim juga menambahkan, tidak ada imunitas bagi prajurit TNI yang melakukan tindakan pidana. Bahkan hukuman bagi para pelaku akan lebih berat karena akan menggunakan pasal pidana umum dan juga pidana militer.
Sebelumnya, TNI berkomitmen akan mengawal kasus penculikan dan penganiayaan hingga tewas terhadap pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) yang dilakukan anggota Paspampres Praka RM, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi TNI AD, dan Praka J dari satuan Kodam Iskandar Muda. Pengawalan kasus ini sesuai dengan perintah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Berdasarkan penyelidikan, Imam Masykur (korban) diculik saat dirinya sedang menjaga kios yang menjual kosmetik dan obat-obatan di Jalan Sandratek, RT02/06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Imam adalah seorang pemuda berusia 25 tahun asal Desa Mon Keulayu, Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Dia baru satu tahun lebih mengadu nasib ke Ibu Kota.
Menurut pengakuan warga, penculikan Imam terjadi pada sore hari sekitar pukul 17.00-18.00 WIB, Sabtu, 12 Agustus 2023. Kejadian penculikan ini dilihat warga setempat, dan kemudian direkam sehingga viral di media sosial.
Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Imam diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas anggota TNI. Salah satu pelaku merupakan anggota dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Terlibat Bisnis Ilegal, Tiga Tentara Nekat Menjagal
Nasional • 26 days agoPomdam Jaya telah menetapkan Praka HS dan Praka J dan Praka RM sebagai tersangka penculikan, pemerasan dan penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Imam Masykur.
Hasil pemeriksaan Polisi Militer Kodam Jaya motif tiga oknum TNI dalam kasus Imam Masykur adalah pemerasan. Para pelaku diduga mengetahui data-data sejumlah para perantauan Aceh yang berdagang kosmetik dan obat-obatan. Para pelaku lalu mendatangi mereka lalu menyamar sebagai polisi untu memras.
Pihak TNI AD menyatakan, telah memeriksa delapan orang saksi, mulai dari keluarga korban, saksi mata saat penculikan dan warga di sekitar rumah korban. Sejumlah barang bukti juga sudah telah disita, namun penyidik masih mencari telepon genggam milik korban.
Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, menyatakan para tersangka tidak mengenal korban, namun mengetahui komunitas korban sebagai penjual obat ilegal.

Aniaya Warga Hingga Tewas, Ketiga Anggota TNI Tidak Mengenal Korban
Nasional • 26 days agoSelain menetapkan tiga anggota TNI sebagai pelaku penganiayaan warga Aceh hingga tewas, seorang warga sipil juga telah ditetapkan sebagai pelaku. TNI AD menyatakan, ketiga anggota TNI tidak mengenal korban, namun megetahui kegiatan korban dalam sebuah komunitas.
Pomdam Jaya telah menetapkan Praka HS dan Praka J dan Praka RM sebagai tersangka penculikan, pemerasan dan penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Imam Masykur. Namun, selain ketiga anggota TNI aktif tersebut, seorang warga sipil berinisial MS juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya.
Pihak TNI AD menyatakan, telah memeriksa delapan orang saksi, mulai dari keluarga korban, saksi mata saat penculikan dan warga di sekitar rumah korban. Sejumlah barang bukti juga sudah telah disita, namun penyidik masih mencari telepon genggam milik korban.
Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, menyatakan para tersangka tidak mengenal korban, namun mengetahui komunitas korban sebagai penjual obat ilegal.
"Mereka tidak mengenal secara detail korban tapi mereka mengetahui komunitas korban," ucap Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar.