Kisah Museum Dewantara, Ki Hadjar, dan Sekolah Liar

Berkunjung ke TMP Taruna Tempat Peristirahatan Terakhir Mayor Daan Mogot

Kisah Veteran Perang yang Bantu Mengusir Penjajah Belanda

Hamid Rusdi, Local Hero Asal Malang Pencetus Bahasa Walikan

Sosok Hamid Rusdi hingga saat ini diabadikan dalam sebuah monumen yang gagah berdiri di Jalan Simpang Balapan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Anak Pahlawan Nasional Gugat Menhan

Mochtar Kusumaatmaja, Sang Konseptor Wawasan Nusantara

Dia adalah Mochtar Kusumaatmaja, sang penggagas konsep Wawasan Nusantara. Konsep yang Ia tekuni sejak Deklarasi Juanda 1957. 

Mochtar yang merupakan anggota panitia Inter-Departemental (Interdep) urusan Rancangan Undang-Undang (RUU) Laut Teritorial Indonesia dan Lingkungan Maritim ini, kemudian berpikir bagaimana caranya menjadikan semua perairan laut antar pulau-pulau Indonesia yang merupakan laut bebas menjadi perairan pedalaman Indonesia.

Menlu Retno Dukung Gelar Pahlawan Nasional pada Mochtar Kusumaatmadja

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendukung pemberian gelar pahlawan nasional kepada almarhum Mochtar Kusumaatmadja. Almarhum Mochtar pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman periode tahun 1974 hingga 1978, setelah itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri 1978 hingga 1988. 

Selain dua jabatan tersebut, Mochtar Kusumaatmadja juga didapuk menjadi Guru Besar Universitas Padjajaran. Mochtar juga menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi anggota Komisi Hukum Internasional bentukan PBB.

Dengan berbagai kiprah itu Mochtar memastikan Indonesia bisa tetap berdiri tegak memperjuangkan kepentingan nasional. Di dunia internasional Mochtar terus berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Pemberian gelar pahlawan kepada Profesor Mochtar Kusumaatmadja telah diusulkan Pemprov Bandung sejak tahun 2022. Upaya meyakinkan pemerintah pusat terus dilakukan, salah satunya dengan menamai jalan layang nasional Pasupati di Kota Bandung menjadi Jalan Mochtar Kusumaatmadja.

Eks Rumah Ki Hadjar Dewantara di Yogyakarta Rusak usai Bentrok Antarormas

Hati Merdeka Sultan Syarif Kasim II

Perjuangan serta pengabdian Sultan Syarif Kasim II dibuktikan dengan memberikan bantuan sepenuh hatinya demi negara Republik Indonesia.

Sultan Syarif Kasim II adalah seorang sultan kaya raya yang mendukung kemerdekaan Indonesia dengan sepenuh hatinya. Ia menyumbangkan uang sebesar 13 juta gulden atau lebih dari Rp1 triliun kepada Presiden Soekarno untuk negara Republik Indonesia yang baru saja berdiri.

Sultan Syarif Kasim II kemudian tak segan memberikan mahkotanya, dan nyaris seluruh kekayaannya kepada negara Republik Indonesia.

Misteri Keberadaan Makam Pangeran Kuningan

Proses Pembuatan Film Buya Hamka Butuh Waktu 9 Tahun

Sutradara Film Buya Hamka Fajar Bustomi menyebut bahwa pembuatan Film Buya Hamka membutuhkan waktu kurang lebih sembilan tahun. Film ini merupakan persembahan dari produser terhadap kecintaannya kepada negara dan perfilman Indonesia.

"Film ini persembahan dari produser-produser kami, kecintaan produser-produser kami terhadap negara, terhadap perfilman Indonesia," kata Sutradara Film Buya Hamka, Fajar Bustomi di program Newsline Metro TV, Minggu (26/3/2023).

Menurut Fajar Bustomi, pembuatan Film Buya Hamka memakan waktu kurang lebih berkisar sembilan tahun lamanya. Adapun proses pembuatan skenarionya berkisar empat tahun.

"Pembuatan ini kurang lebih 9 tahun. Proses bikin skenarionya saja sekitar 4 tahun, pertengahan 2018 baru selesai," ucap Fajar.

Film Buya Hamka ini, dalam waktu dekat akan segera tayang di seluruh bioskop Tanah Air. Film produksi Falcon Pictures dan Starvision ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama, di antaranya Vino G Bastian, Laudya Chintya Bella, Desy Ratnasari, Donny Damara, Reza Rahardia, dan Anjasmara.

Sebagai informasi, Haji Abdul Malik Karim alias Buya Hamka, merupakan seorang tokoh penting yang memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia. Sebagai ulama dan sastrawan yang dikagumi semua kalangan, Buya Hamka diangkat pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.

Soekarno Angkat HOS Tjokroaminoto Jadi Pahlawan Nasional pada 1961

Setelah sempat tinggal di Yogyakarta selama beberapa tahun, HOS Tjokroaminoto meninggal dunia dan dimakamkan di kota tersebut pada 17 Desember 1934. Presiden Soekarno menetapkan guru bangsa Tjokroamninoto sebagai pahlawan nasional pada 1961.

Beliau tidak sempat menikmati masa kemerdekaan yang diperjuangkannya. Namun, pengaruh dan sumbangsih tenaga dan pikiran Tjokroaminoto bagi perjuangan bangsa Indonesia agar dapat berdiri di atas kaki sendiri sangat besar. 

Para Pahlawan di Kuburan Massal Kalibakung (3)

TNI Angkatan Laut pada 30 Juli 2021 lalu secara simbolis memindahkan 16 jasad pejuang pro Republik yang diduga menjadi korban pembantaian tentara Belanda pada 1947 ke sebuah komplek Monumen Perjuangan TNI AL di Kalibakung, Tegal.

Para Pahlawan di Kuburan Massal Kalibakung (2)

TNI Angkatan Laut pada 30 Juli 2021 lalu secara simbolis memindahkan 16 jasad pejuang pro Republik yang diduga menjadi korban pembantaian tentara Belanda pada 1947 ke sebuah komplek Monumen Perjuangan TNI AL di Kalibakung, Tegal.

Para Pahlawan di Kuburan Massal Kalibakung (1)

TNI Angkatan Laut pada 30 Juli 2021 lalu secara simbolis memindahkan 16 jasad pejuang pro Republik yang diduga menjadi korban pembantaian tentara Belanda pada 1947 ke sebuah komplek Monumen Perjuangan TNI AL di Kalibakung, Tegal.

Guterres, Pahlawan atau Pelanggar HAM? (6)

Di episode Kick Andy Double Check kali ini, Andy F Noya akan mengundang tokoh yang sedang menjadi polemik dan menjadi pembicaraan masyarakat, soal penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Eurico Gutteres yang dianggap tidak layak untuk diberikan kepada tokoh tersebut.

Adapun isu – isu yang akan dibahas di Kick Andy Double Check, profil Eurico Gutteres, kontroversi penghargaan yang diberikan Presiden, kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Eurico Gutteres, serta soal pihak – pihak yang ingin menggugat dan mencabut penghargaan yang diberikan oleh Presiden.

Guterres, Pahlawan atau Pelanggar HAM? (5)

Di episode Kick Andy Double Check kali ini, Andy F Noya akan mengundang tokoh yang sedang menjadi polemik dan menjadi pembicaraan masyarakat, soal penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Eurico Gutteres yang dianggap tidak layak untuk diberikan kepada tokoh tersebut.

Adapun isu – isu yang akan dibahas di Kick Andy Double Check, profil Eurico Gutteres, kontroversi penghargaan yang diberikan Presiden, kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Eurico Gutteres, serta soal pihak – pihak yang ingin menggugat dan mencabut penghargaan yang diberikan oleh Presiden.

Guterres, Pahlawan atau Pelanggar HAM? (4)

Di episode Kick Andy Double Check kali ini, Andy F Noya akan mengundang tokoh yang sedang menjadi polemik dan menjadi pembicaraan masyarakat, soal penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Eurico Gutteres yang dianggap tidak layak untuk diberikan kepada tokoh tersebut.

Adapun isu – isu yang akan dibahas di Kick Andy Double Check, profil Eurico Gutteres, kontroversi penghargaan yang diberikan Presiden, kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Eurico Gutteres, serta soal pihak – pihak yang ingin menggugat dan mencabut penghargaan yang diberikan oleh Presiden.

Guterres, Pahlawan atau Pelanggar HAM? (3)

Di episode Kick Andy Double Check kali ini, Andy F Noya akan mengundang tokoh yang sedang menjadi polemik dan menjadi pembicaraan masyarakat, soal penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Eurico Gutteres yang dianggap tidak layak untuk diberikan kepada tokoh tersebut.

Adapun isu – isu yang akan dibahas di Kick Andy Double Check, profil Eurico Gutteres, kontroversi penghargaan yang diberikan Presiden, kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Eurico Gutteres, serta soal pihak – pihak yang ingin menggugat dan mencabut penghargaan yang diberikan oleh Presiden.

Guterres, Pahlawan atau Pelanggar HAM? (2)

Di episode Kick Andy Double Check kali ini, Andy F Noya akan mengundang tokoh yang sedang menjadi polemik dan menjadi pembicaraan masyarakat, soal penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Eurico Gutteres yang dianggap tidak layak untuk diberikan kepada tokoh tersebut.

Adapun isu – isu yang akan dibahas di Kick Andy Double Check, profil Eurico Gutteres, kontroversi penghargaan yang diberikan Presiden, kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Eurico Gutteres, serta soal pihak – pihak yang ingin menggugat dan mencabut penghargaan yang diberikan oleh Presiden.

Guterres, Pahlawan atau Pelanggar HAM? (1)

Di episode Kick Andy Double Check kali ini, Andy F Noya akan mengundang tokoh yang sedang menjadi polemik dan menjadi pembicaraan masyarakat, soal penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Eurico Gutteres yang dianggap tidak layak untuk diberikan kepada tokoh tersebut.

Adapun isu – isu yang akan dibahas di Kick Andy Double Check, profil Eurico Gutteres, kontroversi penghargaan yang diberikan Presiden, kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Eurico Gutteres, serta soal pihak – pihak yang ingin menggugat dan mencabut penghargaan yang diberikan oleh Presiden.

Upacara Hari Pahlawan di RSD Wisma Atlet

Masa pandemi tidak menghalangi penyelenggaraan upacara peringatan Hari Pahlawan. Salah satunya adalah RS Wisma Atlet Kemayoran yang menyelenggarakan upacara hari pahlawan di ruang terbuka.

Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional ke 6 Tokoh

Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020, Presiden Joko Widodo memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada 6 tokoh di Istana Negara. Penganugerahan diberikan berdasarkan Keppres Nomor 117/TK Tahun 2020 yang ditandatangani pada 6 November 2020. Ke-6 tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional adalah: Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara, Machmud Singgirei Rumagesan – Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat, Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta, Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara, MR. Sutan Muhammad Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara, dan Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi. Upacara penganugerahan gelar ini dihadiri oleh ahli waris ke-6 tokoh tersebut.

Hari Pahlawan, Garda Pemuda NasDem Beri Penghargaan Penggali Kubur & Sopir Ambulans

Garda Pemuda NasDem DPW DKI Jakarta menggelar upacara peringatan hari pahlawan di halaman gedung ABN NasDem. Dalam kesempatan ini, Garda Pemuda NasDem juga memberikan penghargaan kepada penggali kubur dan pembawa ambulans jenazah covid-19. 

Pemprov Jatim Gelar Upacara di Tugu Pahlawan Surabaya

Pemprov Jawa Timur mengadakan upacara dan berbagai kegiatan di Tugu Pahlawan Surabaya. Tema upacara hari pahlawan 2020 ini bertajuk 'Pahlawanku Sepanjang Masa'.

Ini Keenam Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional 2020

Pada peringatan hari pahlawan 2020, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 6 tokoh terpilih. Nama-nama pahlawan nasional sudah melalui proses seleksi oleh Kementerian Sosial dan Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan.

KH Ma'ruf Amin Ajak Masyarakat Refleksikan Jasa Para Pahlawan

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merefleksikan jasa para pahlawan di masa lalu. Menurut wapres momen ini harus ditanamkan kembali pada generasi penerus dalam mengisi kemerdekaan dan membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Presiden Beri Gelar Pahlawan Nasional ke 6 Tokoh Ini

Presiden Joko Widodo memberikan gelar pahlawan nasional kepada 6 tokoh yang ikut berjuang untuk Tanah Air. Keenam tokoh tersebut antara lain; Alm. Sultan Baabullah dari Maluku Utara, Alm. Macmud Singgirei Rumagesan–Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat, Alm. Raden Said Soekanto, Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta, Alm Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara, Alm. SM. Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara, dan Alm. Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi.

Peringati Hari Pahlawan, Jokowi-Ma'ruf Ziarah Nasional ke TMP Kalibata

Presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin melakukan ziarah nasional di TMP Kalibata dalam rangka peringatan hari pahlawan. Setelah rangkaian upacara peringatan, Jokowi membagikan bantuan sosial untuk warga sekitar TMP Kalibata.

John Lie Pahlawan Keturunan Tionghoa

Memukul mundur penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia pada masa silam dilakukan oleh seluruh rakyat tanpa membeda-bedakan suku, ras dan agama untuk mewujudkan sebuah kehidupan yang damai. Masyarakat keturunan Tionghoa juga turut mengambil peranan penting dalam setiap tahapan proses tersebut.